Hari Raya Waisak Di Indonesia, Libur Nasional
Bumi Bergetar, di hari waisaka, di hari waisaka hari lahirnya Pangeran Sidhartha, Para Dewapun Turut bergembira Sambut lahirnya Seorang Bodhisattva hari waisak hari yang penuh makna, Tlah lahir Bodhisattva yang kan menjadi Buddha hari waisak Hari yang penuh suka, umat sang Buddha Bahagia menyambutnya para Dewapun turut bergembira Sambut lahirnya Seorang Bodhisattva Hari waisak hari yang penuh makna, Tlah lahir Bodhisattva yang kan menjadi Buddha hari waisak hari yang penuh suka, umat Sang Buddha Bahagia Menyambutnya.
Peringatan Hari raya waisak merupakan salah satu bagian ritual keagamaannya yang dilakukan masyarakat Buddha yang disebut "Pindapata".
Tujuan dari Hari Raya Waisak ialah Ritual ini atau kegiatan ini sesuatu makna yang sangat mendalam tetapi dilakukan dengan sederhana yaitu seperti melakukan dan menanam kebaikan diharapkan supaya kelak kebaikan tersebut akan kembali kepada mereka.
Di Indonesia bayak terdapat hari libur nasional karena Negara Indonesia sendiri memiliki bayak suku, ras dan agama. Seperti salah satunya yaitu Waisak adalah hari libur Nasional di Indonesia.
Hari Raya Waisak dirayakan setiap tahunnya dan pada tahun 2020 ini jatuh pada kamis 7 mei, lalu untuk tahun depan atau 2021 jatuh pada kamis 8 april.
Hari Waisak adalah hari untuk memperingati dan menghormati, hari kapan peristiwa paling luar biasa yang terjadi sepanjang sejarah manusia yaitu pencapaian pencerahan Buddha Gautama hari lahir dan juga parinirvana.
Hari untuk mengingat hari tersebut Pertama bahwa itu terjadi lebih dari 2500 tahun lalu.
Jadi pada kesempatan istimewa seperti ini Jika kita melakukan kebajikan seperti mengingat kehidupan Buddha dan membaca pujian-pujian untuk kehidupan Buddha, melakukan namaskara, memberikan persembahan doa tujuh cabang yang baru saja kita lakukan, dsb.
Lalu pada kesempatan istimewa ini, dengan niat yang sangat baik, kita dapat mengakumulasi kebajikan secara intensif dan hebat.
Malam kemarin, kita membahas tentang Cho-Dum, "mengumpulkan akumulasi". Itu yang sedang kita lakukan saat ini.
'Buddha' dan 'Buddhas'
'Buddhas' itu jamak, kan?
Buddha dapat disebut 'Buddhas' dalam bentuk jamak atau 'Buddha' dalam bentuk tunggal.
Buddha dalam bentuk tunggal yaitu mengacu pada Sang Buddha, Buddha masa kita, Buddha akyamuni. 'Buddhas' adalah seperti 1.000 Buddha.
Sebelumnya pada masa lalu, Buddha yang lain menyebutkan bahwa di masa depan akan ada 1.000 Buddha.
Dan sebelum itu, terdapat ribuan Buddha banyaknya. Dan sebelum itu, juga ada ribuan Buddha lainnya.
Pada dasarnya, jumlah Buddha tidaklah terbatas, jumlah Buddha tidak terhitung di masa lalu.
Itu adalah keyakinan tradisi umat Buddha secara umum. Bukan hanya Mahayana.
Sebagai tambahan, Mahayana berbicara tentang Buddha di sistem dunia yang lain.
Bukan hanya Buddha di masa lalu, tapi juga yang hadir saat ini. Sistem dunia ini terdapat Buddha Sakyamuni.
Berbagai sistem dunia lain, seperti Sukhavati terdapat Buddha Amitabha. Di tanah suci Lapis Lazuli,
terdapat Buddha Pengobatan, Bhaisajya-guru, dsb.
Ini adalah beberapa kejadian yang paling penting yang terjadi dalam kehidupan Buddha.
Berikut ini salah satu kutipan Ajahn Brahm Makna dari Upacara dan Ritual
ada beberapa hal yang mengejutkan, yaitu dari hal-hal kecil yang terjadi dalam beberapa hari ini karena saya tidak tahu mau ceramah apa malam ini. Beberapa hari yang lalu kita sedang berbincang di vihara, saat dana tadi di kantor Saya baru ingat bahwa ini lumayan penting menyangkut acara besok tentang pernikahan kerajaan.
Saya mengungkitkannya lagi, pasti ada yang kesal. Tapi ada banyak kaitannya dengan Buddhisme. Inilah salah satu hal yang harusnya kita tinggali dan abaikan agar bisa masuk ke tahap pertama pencerahan, yaitu pemasuk arus, dalam bahasa Pali hal ini disebut Silabbataparamasa, yaitu bagaikan kemelekatan pada sebuah konsep bahwa aturan-aturan, upacara, ritual dipercayai bisa mendatangkan pencerahan dan pembebasan, serta kedamaian.
Saya juga melihat di dalam pernikahan ada begitu banyak tata cara, bagaimana hal-hal kecil pun harus diatur sedemikiannya, harus dilaksanakan begini, tidak boleh dengan cara lain, dan juga betapa banyak upacara yang terlibat hanya untuk suatu pernikahan yang sederhana.
Juga ada orang bertanya, untuk apa sih harus bersujud dan melakukan chanting saat datang ke Buddhist Centre ini?
Kenapa biksunya harus duduk di depan dengan jubah begitu, kepala botak, apa sih tujuan semua ini, semua aturan dan upacara ini yang harus ditaati oleh para biksu. Kenapa sih tidak boleh memeluk biksu, terutama bagi perempuan, alasannya cukup jelas, Ya itu karena beberapa orang punya penyakit menular.
Saya punya kebotakan, bila anda dekat dengan saya cukup lama, anda juga bisa ikut botak, sudah banyak orang yang kena, mereka menjadi biksu biksuni. Seperti yang saya bilang ke orang-orang, saya sudah divonis penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini yaitu penyakit happytitis.
Happytitis B, bukan hepatitis. Tapi Happy (Bahagia).
Anda juga bisa terserang penyakit ini. Tapi kenapa kita memiliki aturan-aturan seperti ini?
Pertama, beberapa hal memang harus dijalankan dengan cara tertentu, saya tidak tahu kenapa orang bisa berkata begini, mereka pikir saya akan diundang ke pernikahan kerajaan itu, tapi semua orang yang hadir pada pernikahan yang saya berkahi, seharusnya kalian sudah mengerti bahwa saya tidak mungkin diundang ke pernikahan seperti itu, karena di dalam pemberkahan yang biasa kulakukan,
bukan hanya menciprat air, tapi juga membasahi orang dengan air suci.
Di mana Dennis?
Dennis tahu, dan juga kalian yang sudah menonton perayaan pernikahan yang kuberkahi, kalian pasti tahu seberapa banyak air suci yang saya percikkan ke orang-orang, bayangkan bila saya diundang ke pernikahan kerajaan itu, kedua pasangan itu bisa basah kuyub.
Karena bukankah acara seperti ini seharusnya membahagiakan? Mengapa kita punya aturan, tatacara, dan upacara seperti ini? Apakah kita tidak bisa melakukan yang sederhana saja? Dan juga seperti upacara pemakaman meninggalnya seseorang, dan minggu depan ada upacara Waisak juga.
Kenapa kita punya banyak sekali upacara dalam agama? Dan bahkan cukup lama bagiku untuk bisa paham, kenapa kita mengaitkan keagamaan dalam upacara pernikahan? Bukankah ini bersifat duniawi?.
Nah itulah Ulasan dari pembahasan tentang Hari Raya Waisak di Indonesia, semoga bisa bermanfaat Kunjungi terus Banyak Cara untuk mencari informasi menarik lainnya.
![]() |
Hari Raya Waisak |
Tujuan dari Hari Raya Waisak ialah Ritual ini atau kegiatan ini sesuatu makna yang sangat mendalam tetapi dilakukan dengan sederhana yaitu seperti melakukan dan menanam kebaikan diharapkan supaya kelak kebaikan tersebut akan kembali kepada mereka.
Di Indonesia bayak terdapat hari libur nasional karena Negara Indonesia sendiri memiliki bayak suku, ras dan agama. Seperti salah satunya yaitu Waisak adalah hari libur Nasional di Indonesia.
Hari Raya Waisak dirayakan setiap tahunnya dan pada tahun 2020 ini jatuh pada kamis 7 mei, lalu untuk tahun depan atau 2021 jatuh pada kamis 8 april.
Hari Waisak adalah hari untuk memperingati dan menghormati, hari kapan peristiwa paling luar biasa yang terjadi sepanjang sejarah manusia yaitu pencapaian pencerahan Buddha Gautama hari lahir dan juga parinirvana.
Hari untuk mengingat hari tersebut Pertama bahwa itu terjadi lebih dari 2500 tahun lalu.
Jadi pada kesempatan istimewa seperti ini Jika kita melakukan kebajikan seperti mengingat kehidupan Buddha dan membaca pujian-pujian untuk kehidupan Buddha, melakukan namaskara, memberikan persembahan doa tujuh cabang yang baru saja kita lakukan, dsb.
Lalu pada kesempatan istimewa ini, dengan niat yang sangat baik, kita dapat mengakumulasi kebajikan secara intensif dan hebat.
Malam kemarin, kita membahas tentang Cho-Dum, "mengumpulkan akumulasi". Itu yang sedang kita lakukan saat ini.
'Buddha' dan 'Buddhas'
'Buddhas' itu jamak, kan?
Buddha dapat disebut 'Buddhas' dalam bentuk jamak atau 'Buddha' dalam bentuk tunggal.
Buddha dalam bentuk tunggal yaitu mengacu pada Sang Buddha, Buddha masa kita, Buddha akyamuni. 'Buddhas' adalah seperti 1.000 Buddha.
Sebelumnya pada masa lalu, Buddha yang lain menyebutkan bahwa di masa depan akan ada 1.000 Buddha.
Dan sebelum itu, terdapat ribuan Buddha banyaknya. Dan sebelum itu, juga ada ribuan Buddha lainnya.
Pada dasarnya, jumlah Buddha tidaklah terbatas, jumlah Buddha tidak terhitung di masa lalu.
Itu adalah keyakinan tradisi umat Buddha secara umum. Bukan hanya Mahayana.
Sebagai tambahan, Mahayana berbicara tentang Buddha di sistem dunia yang lain.
Bukan hanya Buddha di masa lalu, tapi juga yang hadir saat ini. Sistem dunia ini terdapat Buddha Sakyamuni.
Berbagai sistem dunia lain, seperti Sukhavati terdapat Buddha Amitabha. Di tanah suci Lapis Lazuli,
terdapat Buddha Pengobatan, Bhaisajya-guru, dsb.
Ini adalah beberapa kejadian yang paling penting yang terjadi dalam kehidupan Buddha.
Berikut ini salah satu kutipan Ajahn Brahm Makna dari Upacara dan Ritual
ada beberapa hal yang mengejutkan, yaitu dari hal-hal kecil yang terjadi dalam beberapa hari ini karena saya tidak tahu mau ceramah apa malam ini. Beberapa hari yang lalu kita sedang berbincang di vihara, saat dana tadi di kantor Saya baru ingat bahwa ini lumayan penting menyangkut acara besok tentang pernikahan kerajaan.
Saya mengungkitkannya lagi, pasti ada yang kesal. Tapi ada banyak kaitannya dengan Buddhisme. Inilah salah satu hal yang harusnya kita tinggali dan abaikan agar bisa masuk ke tahap pertama pencerahan, yaitu pemasuk arus, dalam bahasa Pali hal ini disebut Silabbataparamasa, yaitu bagaikan kemelekatan pada sebuah konsep bahwa aturan-aturan, upacara, ritual dipercayai bisa mendatangkan pencerahan dan pembebasan, serta kedamaian.
Saya juga melihat di dalam pernikahan ada begitu banyak tata cara, bagaimana hal-hal kecil pun harus diatur sedemikiannya, harus dilaksanakan begini, tidak boleh dengan cara lain, dan juga betapa banyak upacara yang terlibat hanya untuk suatu pernikahan yang sederhana.
Juga ada orang bertanya, untuk apa sih harus bersujud dan melakukan chanting saat datang ke Buddhist Centre ini?
Kenapa biksunya harus duduk di depan dengan jubah begitu, kepala botak, apa sih tujuan semua ini, semua aturan dan upacara ini yang harus ditaati oleh para biksu. Kenapa sih tidak boleh memeluk biksu, terutama bagi perempuan, alasannya cukup jelas, Ya itu karena beberapa orang punya penyakit menular.
Saya punya kebotakan, bila anda dekat dengan saya cukup lama, anda juga bisa ikut botak, sudah banyak orang yang kena, mereka menjadi biksu biksuni. Seperti yang saya bilang ke orang-orang, saya sudah divonis penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini yaitu penyakit happytitis.
Happytitis B, bukan hepatitis. Tapi Happy (Bahagia).
Anda juga bisa terserang penyakit ini. Tapi kenapa kita memiliki aturan-aturan seperti ini?
Pertama, beberapa hal memang harus dijalankan dengan cara tertentu, saya tidak tahu kenapa orang bisa berkata begini, mereka pikir saya akan diundang ke pernikahan kerajaan itu, tapi semua orang yang hadir pada pernikahan yang saya berkahi, seharusnya kalian sudah mengerti bahwa saya tidak mungkin diundang ke pernikahan seperti itu, karena di dalam pemberkahan yang biasa kulakukan,
bukan hanya menciprat air, tapi juga membasahi orang dengan air suci.
Di mana Dennis?
Dennis tahu, dan juga kalian yang sudah menonton perayaan pernikahan yang kuberkahi, kalian pasti tahu seberapa banyak air suci yang saya percikkan ke orang-orang, bayangkan bila saya diundang ke pernikahan kerajaan itu, kedua pasangan itu bisa basah kuyub.
Karena bukankah acara seperti ini seharusnya membahagiakan? Mengapa kita punya aturan, tatacara, dan upacara seperti ini? Apakah kita tidak bisa melakukan yang sederhana saja? Dan juga seperti upacara pemakaman meninggalnya seseorang, dan minggu depan ada upacara Waisak juga.
Kenapa kita punya banyak sekali upacara dalam agama? Dan bahkan cukup lama bagiku untuk bisa paham, kenapa kita mengaitkan keagamaan dalam upacara pernikahan? Bukankah ini bersifat duniawi?.
Nah itulah Ulasan dari pembahasan tentang Hari Raya Waisak di Indonesia, semoga bisa bermanfaat Kunjungi terus Banyak Cara untuk mencari informasi menarik lainnya.