Kepulauan Pongok Surganya Penikmat Ikan Segar

 Kenikmatan menyantap sajian ikan segar di Desa Pongok Kabupaten Bangka Selatan masih sangat terasa di lidah.

Ya, pulau yang berada paling selatan di provinsi Bangka Belitung ini memang terkenal sebagai penghasil ikan terbesar di provinsi ini.

Desa Pongok dihuni oleh sekitar 8.000 penduduk, dengan mata pencaharian warga 90 persen adalah nelayan.

Potensi perikanan di daerah ini sangat luar biasa, sebagai penghasil ikan segar warga disini juga sangat pandai mengolah bahan baku ikan menjadi sebuah hidangan yang lezat.

Lempah kuning satu dari sekian masakan yang paling khas yang disajikan bagi tamu yang datang ke pulau yang berada di selat gaspar (perbatasan bangka dan belitung) ini.

kepulauan pongok

Warga di sana menyebut lempah kuning dengan gangan, hampir sama dengan Belitung.

Jika Anda pernah mencicipi lempah kuning yang biasa dijual di warung dan restoran di perkotaan, lempah di sini sangat berbeda rasanya.

Lempah kuning khas Pongok perpaduan rasa gurih, asam dan pedas yang kental. Berbeda dengan lempah perkotaan yang didominasi rasa manis.

Rasa lempah Pongok yang gurih ini mampu meningkatkan selera makan, bahkan nasi satu piring pun terasa kurang.

Ibu Damhar adalah seorang warga Pongok yang sangat terkenal pandai membuat lempah.

Perempuan paruh baya ini pun tak segan berbagi resep menu bagi tamu yang ingin meniru masakannya.

"Bumbunya sangat mudah, lengkuas, cabe rawit, kunyit, terasi, kemiri, garam dan perasan asam lalu digiling halus, udah," kata Ibu Damhar berbagi resep.

Kelezatan sajian khas ini tidak lepas dari pemilihan ikannya. Kata ibu Damhar ikan bulat dan tenggiri adalah ikan yang paling enak untuk dicampur ke dalam kuah lempah.

Ternyata memang benar, ikan yang diambil dari nelayan yang baru pulang mancing ini sangat enak, rasa ikannya juga masih manis.

Terlebih bagi yang doyan menyantap kelapa ikan, dijamin bakal ketagihan.

"Hmm...bumbunya sangat meresap, pintar sekali yang masak," ucap Nita yang datang bersama rombongan dari Kota Pangkalpinang.

Menyantap lempah belum lengkap tanpa pendampingnya yaitu sambal belacan.

Menu cocolan ini juga sangat terkenal, apalagi belacan atau terasinya berasal dari udang segar, aromanya sangat menggoda selera.

Nah, satu lagi resep yang dibagikan Ibu Damhar kepada tamunya yang sedang makan siang di rumahnya ini.

"Sambal belacan ini bikinnya juga gampang, cuma pakai cabe kecil/cabe keriting, kasih belacan, gula dikit dan kunci nikmatnya sambal ini bawang merah bakar yang ditumbuk bersama bahan tadi," ujarnya.

Wah, suasana santap siang rombongan ini luar biasa bersemangat, tampak keringat bercucuran dan ucapan kata pedas nikmat terlontar dari mereka yang makan.

"Kalau orang luar bekerja yang berkeringat, kalau orang bangka ini makan juga berkeringat, mantap kali ini," seloroh Erik yang asyik melahap semangkuk lempah dengan dicocol sambal belacan dan lalapan.

Belum puas memanjakan lidah para tamu, ternyata ibu Damhar punya satu lagi menu spesial yang ia simpan di dapurnya yang cukup sederhana itu, yaitu ikan tenggiri bakar disiram sambal belimbing.

Wow, dengan tak sabar tenggiri bakar ini terlepas dari duri karena dilahap para tamu.

Ikan tenggiri yang baru diambil dari laut ini sungguh membuat suasana santap siang terasa istimewa, apalagi dijamu dengan penuh keramahan oleh sang tuan rumah.

Pulang ke pulau ini kita bisa membawa pulang oleh-oleh makanan khas berupa kerupuk ikan/cumi, pempek ikan dan tentu saja ikan segar dengan harga murah.

Tenggiri segar di sana bisa dibeli dengan harga Rp35.000, sangat murah bila dibandingkan di perkotaan yang dijual kisaran Rp70.000 an.

Pesona Pulau Pongok sebetulnya bisa menjadi magnit pariwisata di Kabupaten Bangka Selatan. Namun sayangnya potensi yang ada belum tergarap secara maksimal.

Pongok awalnya terdiri dari dua pulau yaitu Pongok dan Lepar, dan terdapat pulau-pulau kecil di dalamnya.

Di kecamatan ini ada tiga desa yaitu Tanjung Sangkar, Kumbung dan Penutuk. Kebanyakan hasil tanggapan nelayan dijual ke bangka daratan, Belitung dan luar Bangka. Perjalanan dari

Pangkalpinang menuju Bangka Selatan sekitar 2,5 jam, dilanjutkan perjalanan dari pelabuhan Sadai menuju desa pongok membutuhkan waktu tiga jam menggunakan perahu motor dengan ongkos Rp. 50.000 per orang.

Sedangkan jika menggunakan kapal cepat cuma satu jam saja, hanya saja kapal cepat ini hanya diperuntukkan membawa tamu-tamu khusus saja.

Kepulauan Pongok berhadapan dengan Pulau Belitung, untuk menuju ke sana membutuhkan waktu sekitar dua jam, memang cukup dekat.

Kedekatan kedua pulau ini sebetulnya bisa digarap menjadi sebuah potensi, hal yang sangat memungkinkan jika pulau ini menjadi destinasi pariwisata baru.

"Pelan-pelan kami ingin menyiapkan diri, karena kita sangat dekat dengan belitung, potensi kita punya, hanya saja kita membutuhkan sentuhan tangan pemerintah daerah," harap Kepala Desa Pongok, Abu Hasan.

Pulau Pongok memiliki sebuah pantai nan elok bernama pantai batu tambun, menurut Abu Hasan pantai ini mulai dikembangkan ditandai dengan telah dibukanya akses jalan menuju pantai sehingga kendaraan bermobil bisa dengan mudah menuju kesana.

Tentu saja masih banyak pesona lain yang tersembunyi di kepulauan ini yang masih bisa digali selain surga bagi menikmat ikan.